Liputan6.com, Jakarta Seorang dokter sekaligus edukator medis, Karan Ranjan, membagikan penjelasan tentang manfaat kesehatan dari kebiasaan makan dengan tangan melalui unggahan Instagram-nya. Menurutnya, cara makan tradisional ini memiliki dasar ilmiah yang nyata.
“Ketika makanan disentuh dengan tangan yang bersih, saraf sensorik di ujung jari mengirimkan sinyal ke otak. Otak kemudian merespons dengan meningkatkan produksi air liur dan enzim pencernaan,” jelas Ranjan.
Dilansir dari The Economic Times, sinyal ini memicu keluarnya air liur dan enzim pencernaan yang mendukung proses penyerapan nutrisi.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa makan dengan tangan dapat membantu mengatur porsi, memperlambat kecepatan makan, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Temuan ini sejalan dengan penelitian perilaku gizi dan kesehatan usus yang semakin banyak mendapat perhatian.
Kebiasaan sederhana yang telah dilakukan selama berabad-abad ini ternyata menyimpan manfaat kesehatan yang sering diabaikan. Berikut tiga manfaat utama makan dengan tangan menurut penjelasan ilmiah Ranjan.
Membantu Pencernaan Lewat Kesadaran Sensorik
Menurut Ranjan, proses pencernaan tidak dimulai di perut melainkan sejak makanan pertama kali disentuh dan dilihat. Fenomena ini dikenal sebagai cephalic phase of digestion.
Hal ini membuat perut dan usus lebih siap mencerna makanan serta menyerap nutrisi dengan optimal.
Selain itu, interaksi langsung antara tangan dan makanan menciptakan pengalaman yang lebih sadar (mindful). Tubuh seperti diberi peringatan bahwa makanan akan masuk, sehingga sistem pencernaan dapat bekerja lebih efektif.
Dengan demikian, makan menggunakan tangan yang bersih bukan hanya ritual budaya melainkan juga langkah ilmiah untuk memperlancar pencernaan.
Mengontrol Porsi dan Rasa Kenyang
Manfaat lain yang dijelaskan Ranjan adalah peran makan dengan tangan dalam mencegah makan berlebihan. Berbeda dengan penggunaan sendok atau garpu yang mendorong suapan cepat, menggunakan jari membuat seseorang makan lebih lambat.
“Dengan makan lebih pelan, otak memiliki waktu yang cukup untuk mendaftarkan rasa kenyang,” kata Ranjan.
Kebiasaan ini membantu seseorang lebih peka terhadap sinyal tubuh, sehingga tidak makan berlebihan tanpa sadar. Penelitian perilaku gizi juga mendukung bahwa makan dengan kesadaran penuh (mindful eating) membuat seseorang lebih mudah mengatur porsi.
Dengan demikian, kebiasaan sederhana ini bisa menjadi cara alami untuk menjaga berat badan tetap sehat sekaligus menikmati makanan dengan lebih penuh perhatian.
Mendukung Kekebalan dan Kesehatan Usus
Tak kalah mengejutkan, makan dengan tangan ternyata juga bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Menurut Ranjan, tangan yang bersih membawa mikroba yang tidak berbahaya. Ketika ikut berpindah ke makanan, mikroba ini membantu melatih pertahanan imun di usus.
“Paparan organisme non-patogen ini berkontribusi pada keragaman mikroba, yang sangat penting bagi kesehatan mikrobioma usus,” jelasnya.
Selain itu, jari-jari juga berfungsi sebagai termometer alami. Sentuhan langsung memungkinkan kita merasakan suhu makanan, sehingga terhindar dari ketidaknyamanan atau cedera akibat makanan yang terlalu panas.
Kombinasi manfaat ini membuat makan dengan tangan tidak hanya menyehatkan pencernaan, tetapi juga memperkuat imunitas sekaligus meningkatkan pengalaman makan secara keseluruhan.