Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak perempuan, memilih alat kontrasepsi yang aman, efektif, dan praktis menjadi bagian penting dari perencanaan hidup. Salah satu pilihan yang kini semakin populer adalah KB implan, alat kontrasepsi berbentuk batang kecil seukuran korek api yang dipasang di bawah kulit lengan atas.
Meskipun ukurannya kecil, manfaat KB implan sangat besar. Alat ini termasuk dalam Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang dapat mencegah kehamilan hingga tiga sampai lima tahun, tergantung jenisnya.
Cara kerjanya sederhana. Implan melepaskan hormon progesteron secara perlahan untuk mencegah pelepasan sel telur dan menebalkan lendir serviks, sehingga sperma sulit mencapai rahim. Dengan cara ini, KB implan efektif dalam mencegah kehamilan.
- Mencegah Ovulasi: Progestin menghambat pelepasan sel telur dari ovarium.
- Mengentalkan Lendir Serviks: Hormon ini menyulitkan sperma untuk mencapai sel telur.
- Menipiskan Lapisan Rahim: Mempersulit sel telur yang dibuahi untuk menempel dan berkembang.
Manfaat Besar KB Implan
KB implan menawarkan berbagai manfaat yang menjadikannya pilihan populer. Selain efektivitasnya yang tinggi, beberapa manfaat lainnya termasuk:
- Praktis dan Nyaman: Tidak perlu meminum pil setiap hari.
- Perlindungan Jangka Panjang: Satu kali pemasangan memberikan perlindungan hingga 5 tahun.
- Aman untuk Ibu Menyusui: Tidak memengaruhi produksi ASI.
- Reversibel: Dapat dilepas kapan saja jika ingin hamil.
- Mengurangi Nyeri Haid: Dapat membantu mengurangi pendarahan menstruasi yang berat.
Metode Kontrasepsi Paling Andal
Efektivitasnya juga tinggi, lebih dari 99 persen, menjadikannya salah satu metode kontrasepsi paling andal. Selain itu, pemasangannya hanya membutuhkan waktu beberapa menit tanpa perlu sayatan besar, dan bisa dilepas kapan saja jika pengguna ingin kembali merencanakan kehamilan.
Bagi perempuan yang memiliki aktivitas padat atau sering lupa minum pil KB, metode ini menjadi solusi yang efisien. Tanpa perlu jadwal harian atau kunjungan rutin ke klinik, pengguna dapat merasa lebih tenang karena perlindungannya berlangsung bertahun-tahun.
Namun, ketersediaan dan akses terhadap kontrasepsi modern seperti KB implan masih menjadi tantangan di beberapa daerah. Banyak perempuan belum mengetahui manfaatnya, atau kesulitan mendapatkan layanan pemasangan dari tenaga kesehatan terlatih.
1.000 KB Implan untuk Perempuan Indonesia
Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada 26 September, PT Organon Pharma Indonesia Tbk menegaskan komitmennya terhadap kesehatan perempuan dengan mendonasikan 1.000 unit KB implan satu batang kepada Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI).
Langkah ini juga menjadi bagian dari perayaan 50 tahun fasilitas produksi Organon di Pandaan, Jawa Timur. Harapannya, ribuan perempuan Indonesia dapat memiliki kendali lebih besar terhadap kesehatan reproduksinya, sekaligus menekan angka kehamilan tidak direncanakan dan kematian ibu.
Menurut data United Nations Population Fund (UNFPA), sekitar 38 s.d 40 persen kehamilan di Indonesia tidak direncanakan, dan lebih dari 60 persen di antaranya berakhir dengan aborsi. Dari jumlah itu, 45 persen dilakukan secara tidak aman, yang berkontribusi terhadap lima hingga 13 persen dari seluruh kematian ibu.
Angka ini mencerminkan masih terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang aman dan berkualitas. Presiden Direktur PT Organon Pharma Indonesia Tbk, Daniel mengatakan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan perempuan di setiap tahap kehidupannya.
KB Implan Bantu Wanita Bikin Keputusan yang Tepat
Serah terima simbolis dilakukan di kantor pusat PP IBI, Jakarta, dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta UNFPA. "Dengan bekerja sama dengan PP IBI, kami berharap dapat membantu lebih banyak wanita Indonesia memiliki kendali penuh atas kesehatan reproduksi mereka," katanya.
Ketua PP IBI, Dr. Ade Jubaedah, S.SiT, MM, MKM, mengatakan, dukungan ini memperkuat peran bidan dalam memperluas akses ke layanan kontrasepsi jangka panjang. "Dengan KB implan ini, kami lebih siap membantu wanita di seluruh Indonesia membuat keputusan keluarga berencana yang tepat dan berdaya," ujar Ade.
Inisiatif ini sejalan dengan Program Keluarga Berencana 2030 Indonesia, yang menargetkan peningkatan akses kontrasepsi modern sebagai bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan.
Prosedur Pemasangan dan Pelepasan
Pemasangan KB implan adalah prosedur cepat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Prosedur ini biasanya hanya membutuhkan beberapa menit dan dilakukan dengan bius lokal. Idealnya, pemasangan dilakukan pada 5 hari pertama siklus menstruasi untuk efektivitas maksimal.
Seperti metode kontrasepsi hormonal lainnya, KB implan dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Perubahan Siklus Menstruasi: Menstruasi tidak teratur atau berhenti.
- Sakit Kepala dan Nyeri Payudara: Umum terjadi pada beberapa pengguna.
- Reaksi Lokal: Memar atau bengkak di area pemasangan.
Siapa yang Tidak Disarankan Menggunakan KB Implan?
KB implan tidak cocok untuk semua wanita. Beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk menggunakan KB implan meliputi alergi terhadap komponen implan, riwayat gangguan pembekuan darah, dan riwayat kanker payudara. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan sebelum memutuskan untuk menggunakan metode ini.