Radiasi dan Dampaknya pada Tubuh, Kapan Bisa Sebabkan Kanker dan Kematian?

1 week ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Paparan radiasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang sulit dihindari. Mulai dari sinar matahari, penggunaan ponsel, hingga pemeriksaan medis dengan sinar-X, tubuh manusia hampir selalu bersinggungan dengan radiasi.

Meski demikian, tidak semua paparan radiasi tergolong aman, terlebih bila menyangkut radiasi pengion yang berpotensi merusak DNA.

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menjelaskan bahwa radiasi pengion memiliki energi yang cukup untuk memengaruhi atom dalam sel hidup. Dampaknya, radiasi bisa merusak materi genetik atau DNA.

Untungnya, tubuh memiliki mekanisme alami untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Namun, jika perbaikan gagal, sel dapat mati atau berubah menjadi sel abnormal yang berpotensi berkembang menjadi kanker.

Paparan radiasi terbagi menjadi dua kategori besar, yakni radiasi tingkat tinggi dan tingkat rendah. Radiasi tingkat tinggi biasanya terjadi dalam kondisi ekstrem, seperti ledakan nuklir atau kecelakaan saat menangani sumber radiasi yang kuat.

Kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius, termasuk luka bakar pada kulit, kerusakan organ, hingga sindrom radiasi akut atau radiation sickness.

Radiasi Tingkat Rendah dan Risiko Kanker

Sindrom radiasi akut muncul ketika tubuh menerima radiasi sangat tinggi dalam waktu singkat, lebih dari 0,72 gray (75 rad). Jumlah ini setara dengan paparan radiasi dari 18.000 kali rontgen dada yang mengenai seluruh tubuh dalam waktu bersamaan.

Gejalanya bisa muncul dalam hitungan jam, mulai dari mual, muntah, hingga kelelahan ekstrem. "Jika kerusakan sel akibat radiasi terjadi secara luas, tubuh bisa mengalami gagal organ dan berujung pada kematian," dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Sementara itu, radiasi tingkat rendah seperti dari lingkungan, peralatan medis, atau industri, tidak langsung menimbulkan dampak kesehatan. Namun, paparan ini tetap menjadi faktor risiko kanker dalam jangka panjang.

Penelitian terhadap penyintas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, serta para pekerja industri radiasi, menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker seiring dengan besarnya dosis radiasi yang diterima tubuh. Semakin besar dosis, semakin tinggi pula risikonya.

Dosis radiasi diukur dalam satuan millisievert (mSv). Paparan hingga 100 mSv ke seluruh tubuh biasanya tidak menimbulkan risiko nyata.

Namun, risiko kecil bagi individu tetap bisa menjadi ancaman besar jika terjadi pada skala populasi. Karena itu, EPA menetapkan batas regulasi paparan radiasi jauh di bawah angka tersebut demi melindungi masyarakat.

Bagaimana Radiasi Merusak DNA?

CDC menegaskan bahwa DNA merupakan target utama radiasi, sama halnya dengan racun atau zat berbahaya lainnya. Radiasi dapat merusak DNA secara langsung dengan memutus ikatan genetik. Selain itu, radiasi juga bisa merusak secara tidak langsung dengan memecah molekul air di sekitar DNA.

Pecahan molekul air menghasilkan ion serta zat tidak stabil yang dapat menyerang sel dan organ. Akibatnya, ada tiga kemungkinan yang terjadi:

  1. Sel berhasil memperbaiki diri dan kembali normal.
  2. Kerusakan tidak diperbaiki dengan benar, sehingga sel berubah menjadi sel abnormal dan berpotensi menjadi kanker.
  3. Sel mengalami kerusakan parah dan akhirnya mati.

Jika jumlah sel yang mati hanya sedikit, tubuh masih bisa pulih. Namun, bila kerusakan terjadi secara luas akibat paparan dosis tinggi, organ tubuh dapat gagal berfungsi. Inilah yang membuat radiasi tingkat tinggi begitu berbahaya.

Perlindungan dari Paparan Radiasi

Meski radiasi tidak bisa sepenuhnya dihindari, ada langkah pencegahan untuk meminimalkan risikonya. Penggunaan alat pelindung di fasilitas medis dan industri menjadi salah satu cara penting. Selain itu, regulasi ketat mengenai penggunaan sumber radiasi juga diterapkan untuk melindungi masyarakat.

EPA menekankan bahwa kesadaran masyarakat tentang bahaya radiasi sangat penting. "Radiasi dalam jumlah besar jelas berbahaya. Tetapi dengan regulasi yang tepat dan pemantauan berkelanjutan, risiko paparan jangka panjang bisa diminimalkan," tulis EPA dalam situs resminya.

Foto Pilihan

Seorang tenaga kesehatan mengukur lingkar kepala bayi selama program imunisasi massal di Surabaya pada 15 September 2025. (Juni KRISWANTO/AFP)
Read Entire Article