Nyeri pada puting, atau nyeri pada puting dan areola, umumnya disebabkan oleh perubahan alami di dalam tubuh, terutama terkait dengan siklus hormonal, atau faktor lingkungan yang menyebabkan iritasi.
1. Perubahan Hormonal (Menstruasi, Kehamilan, KB Hormonal)
Fluktuasi kadar hormon estrogen dan progesteron adalah penyebab paling sering dari nyeri dan sensitivitas payudara. Nyeri payudara dan puting paling mungkin terasa sakit pada minggu menjelang menstruasi, ketika peningkatan kadar hormon menarik lebih banyak cairan ke payudara, menyebabkannya terasa bengkak atau keras.
- Kehamilan: Rasa sakit pada puting adalah salah satu tanda awal kehamilan karena peningkatan hormon yang tajam. Mengutip dari buku Panduan Lengkap Hamil Sehat (2016), payudara akan membesar, agak tegang, dan terasa sakit jika tersenggol. Selain itu, puting susu dan daerah areola akan terlihat lebih gelap dan terkadang disertai gatal atau lebih sensitif terhadap sentuhan, hal yang sama juga dijelaskan dalam buku Manajemen Emosi Ibu Hamil (2016).
- Kontrasepsi Hormonal: Penggunaan alat kontrasepsi hormonal atau memasuki fase perimenopause juga dapat memicu perubahan kadar hormon, menyebabkan kepekaan pada puting yang mirip dengan gejala pramenstruasi.
2. Iritasi Kulit dan Reaksi Alergi
Puting memiliki kulit yang sensitif dan rentan terhadap reaksi iritasi atau alergi, yang dikenal sebagai dermatitis kontak.
Puting sakit tanda apa karena iritasi dapat terjadi sebagai respons terhadap zat tertentu yang bersentuhan dengan kulit. Zat tersebut meliputi deterjen cucian, pelembut kain, sabun mandi, losion, atau parfum yang baru Anda gunakan. Jenis reaksi kulit ini, atau kondisi kulit seperti eksim, dapat menyebabkan puting terasa sakit, gatal, terbakar, dan terkadang ditandai dengan kulit bersisik atau berkerak.
3. Gesekan dari Pakaian dan Olahraga
Trauma fisik akibat gesekan berulang pada puting dapat menyebabkan nyeri yang terasa menyengat atau bahkan pendarahan kecil.
Kondisi ini sangat umum terjadi pada pelari dan atlet, yang dikenal sebagai "Jogger's nipple", di mana puting bergesekan dengan kemeja atau bra yang tidak pas selama periode latihan yang lama. Menurut Medical News Today, gesekan ini dapat menyebabkan puting menjadi kering, pecah-pecah, atau lecet. Mengenakan bra yang tepat dan menggunakan pelindung puting sangat penting untuk mencegah nyeri jenis ini.
4. Menyusui atau Memompa ASI
Ibu menyusui sering mengalami nyeri puting, terutama di awal proses menyusui.
Penyebab utamanya adalah pelekatan bayi yang tidak tepat (poor latch). Jika bayi hanya mengisap puting, bukan seluruh areola, puting akan tertekan pada langit-langit keras bayi, yang sangat menyakitkan. Selain itu, penggunaan pompa ASI dengan daya isap yang terlalu kuat atau ukuran corong yang tidak sesuai juga dapat melukai jaringan puting. Menurut clevelandclinic.org, jika puting Anda terasa nyeri saat menyusui, konsultasikan dengan konsultan laktasi untuk menyesuaikan posisi pelekatan.
5. Infeksi Bakteri dan Jamur
Nyeri puting dapat menjadi gejala adanya infeksi di area payudara yang memerlukan antibiotik atau antijamur.
- Mastitis: Ini adalah peradangan yang dapat berkembang menjadi infeksi bakteri. Mastitis dapat terjadi pada ibu menyusui, ditandai dengan payudara bengkak, merah, terasa hangat, dan sering disertai demam atau menggigil.
- Infeksi Ragi (Thrush): Infeksi jamur, sering disebabkan oleh Candida albicans, pada puting dapat terasa sebagai nyeri yang tajam, panas, atau seperti terbakar yang tidak mereda. Medical News Today menjelaskan bahwa puting yang terinfeksi ragi dapat terlihat berwarna merah muda cerah dan memiliki kulit bersisik atau berkerak.
6. Infeksi Rambut Tumbuh ke Dalam (Ingrown Hair)
Puting sakit tanda apa juga dapat disebabkan oleh ingrown hair atau rambut yang tumbuh ke dalam. Rambut yang tumbuh di sekitar puting, terutama jika dicabut, dapat tumbuh kembali ke dalam kulit.
Menurut clevelandclinic.org, kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, iritasi, dan dapat berkembang menjadi infeksi di sekitar folikel rambut tersebut. Area di sekitar rambut yang tumbuh ke dalam akan terasa nyeri dan mungkin muncul benjolan kecil kemerahan yang terasa sakit saat disentuh.