Liputan6.com, Jakarta Aritmia adalah kondisi di mana irama jantung tidak normal, bisa terlalu cepat (disebut takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia), atau tidak beraturan.
Gangguan ini terjadi karena sinyal listrik yang mengendalikan detak jantung tidak berfungsi dengan baik seperti disampaikan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah Daniel Tanubudi dari Eka Hospital BSD.
Mengenai penanganan aritmia, Daniel mengatakan tidak selalu harus dengan operasi. Dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui penanganan yang tepat.
"Kita lihat jenis aritmia seperti apa. Mungkin bisa ditangani dengan obat-obatan dulu kalau memang ada gangguan," kata Daniel dalam temu media World Heart Day 2025 di Tangerang Selatan pada Jumat pekan lalu.
Bahkan, bisa juga penanganan yang disarankan dokter dengan meminta pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup terlebih dahulu. Seperti mengurangi berat badan, berolahraga rutin hingga memperbaiki asupan makanan.
"Olahraga teratur dapat memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah, sementara pola makan seimbang (rendah lemak jenuh, gula, dan garam) membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah. Kedua hal ini bekerja sinergis dengan pengobatan medis untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi," kata Daniel