Liputan6.com, Jakarta Banyak orang memiliki pengalaman mimpi yang aneh atau menyeramkan saat sedang sakit. Psikolog yang mendalami tidur Mark Rosenblum, mengatakan bahwa mimpi intens ketika sakit dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Mimpi dikejar-kejar orang asing, penuh badut, kepleset atau berada di ruangan gelap kerap terjadi saat sakit seperti ketika demam.
Mark mengatakan fenomena ini dikenal sebagai fever dreams, di mana isi mimpi terasa lebih nyata dan menganggu.
“Salah satu faktor kondisi ini berkaitan dengan sesuatu yang disebut REM sleep,” kata Rosenblum.
REM atau rapid eye movement adalah tahap tidur ketika mimpi terjadi.
“Jika seseorang kurang tidur, mereka akan mengalami apa yang disebut REM rebound pada malam berikutnya. Saat REM rebound terjadi, semua mimpi kita cenderung menjadi sangat intens,” tambah Rosenblum.
Ditambah lagi, demam membuat tubuh sulit mengatur suhu yang dapat memengaruhi cara otak memproses pikiran.
Hubungan REM Sleep dengan Mimpi Intens
Rosenblum menyebutkan bahwa mimpi paling kuat terjadi di fase REM sleep. Kondisi sakit dan kurang tidur membuat fase ini lebih intens.
“Jika seseorang tidak cukup tidur, mereka akan mengalami REM rebound dan semua mimpinya terasa lebih kuat,” jelasnya.
Ketika tubuh sakit, tidur seringkali tidak berkualitas, sehingga otak berusaha ‘mengejar ketinggalan’ dengan memperpanjang fase REM di malam berikutnya. Hal inilah yang membuat mimpi terasa begitu nyata.
Selain itu, saat berada di fase REM, tubuh tidak bisa mengatur suhu dengan baik. Jadi, ketika demam, panas bisa memengaruhi bagaimana otak memproses pikiran.
Mimpi Demam Cenderung Menegangkan
Tidak semua mimpi demam menyenangkan, bahkan sebagian besar justru menimbulkan rasa takut. Rosenblum menyebut penyebab pastinya belum diketahui. Namun, ia menambahkan bahwa stres menjadi salah satu faktor yang memengaruhi.
“Kalau saya sangat stres, bahkan jika bisa bisa tidur dengan baik, sering kali saya tetap bermimpi yang menegangkan,” katanya.
Ketika sakit, tubuh berada dalam kondisi tidak nyaman dan penuh tekanan. “Kita merasa tidak enak badan, kita tidak bahagia, jadi ada efek terbawa ke dalam mimpi,” tambahnya.
Artinya, perasaan sakit dan stres yang dirasakan tubuh di dunia nyata ikut terbawa ke dalam dunia mimpi.
Cara Mengurangi Mimpi Intens Saat Sakit
Meski tidak bisa sepenuhnya dicegah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi mimpi buruk saat sakit. Rosenblum memberikan tiga saran utama.
Pertama, utamakan tidur nyenyak. Kurang tidur meningkatkan peluang munculnya mimpi intens.
Kedua, cobalah untuk relaks sebelum tidur. Aktivitas sederhana seperti membaca buku atau menonton acara ringan bisa membantu menenangkan pikiran.
Ketiga, jaga suhu tubuh agar tetap sejuk saat tidur. Suhu yang lebih dingin bisa membantu menenangkan otak.
“Jangan matikan AC sampai Anda benar-benar bangun di pagi hari,” kata Rosenblum.
Perlu diketahui bahwa mimpi buruk berbeda dengan setelah REM. Biasanya, mimpi buruk dikaitkan dengan riwayat trauma dalam kehidupan seseorang.