Ketahanan Energi RI Tercatat 'Tahan', Segini Angkanya..

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa ketahanan energi Indonesia saat ini dalam kategori tahan. Hal tersebut dapat dilihat dari indeks ketahanan energi RI.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa posisi ketahanan energi Indonesia saat ini berada pada level tahan dengan skor 6,64 dari skala 8.

"Saat ini Bapak-Ibu sekalian untuk kita memahami transisi energi ini kita harus tahu positioning kita di mana, posisi kita itu saat ini progres Indonesia untuk ketahanan energi masih di sisi tahan, tapi angkanya kalau tahan itu 6-8 ini masih di sisi 6, 6,64," ujar Eniya dalam acara Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025, Senin (6/10/2025).

Eniya menekankan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya memperkuat transisi menuju energi bersih dan berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Di masa Pak SBY didorong sangat dan saat ini kita harus menurunkan emisi lebih kencang lagi dengan cara mendobelkan proses energi efisiensi atau penghematan energi dan juga menaikkan 3 kali lipat dari renewable energi yang saat ini sudah ada," katanya.

Lebih lanjut, Eniya membeberkan berbicara mengenai energi baru dan terbarukan (EBT), Indonesia sebetulnya dianugerahi potensi yang cukup besar. Setidaknya, potensi EBT RI tercatat mencapai 3.687 Gigawatt.

Dengan sumber terbesar berada di Sumatra, diikuti Jawa dan Kalimantan. Adapun, dari seluruh potensi tersebut, tenaga surya menjadi yang paling besar, disusul angin 155 GW, hydro 95 GW, bioenergi 57 GW, dan energi laut 63 GW.

"Jadi kita punya laut yang arusnya itu lumayan besar karena anginnya juga besar jadi gelombangnya juga terakumulasi besar sehingga ini ada potensi 63 GW, dimana kalau kita melihat panas bumi 24 GW lumayan rada kecil tetapi karena itu base load, maka kita dorong juga panas bumi," ujarnya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Sinergi Pemerintah Bersama PGN Amankan Ketahanan Gas Domestik