Banyak ibu hamil bertanya-tanya, apakah masih aman untuk berhubungan seks di trimester akhir, khususnya saat posisi janin sudah turun ke panggul?
Namun sebelum membahas lebih lanjut, pastikan bahwa kondisi kehamilan Anda sehat dan tidak berisiko komplikasi. Konsultasikan juga ke dokter kandungan Anda, karena pengalaman kehamilan masing-masing ibu berbeda-beda.
Apa yang Dimaksud 'Janin Sudah Masuk Panggul'?
Istilah 'masuk panggul' secara umum merujuk pada kondisi ketika bagian terendah janin (biasanya kepala) mulai turun ke rongga panggul ibu. Proses ini sering disebut 'lightening' atau penurunan janin menjelang persalinan. Penurunan ini mempersiapkan posisi janin agar lebih siap untuk melewati jalan lahir. Namun, “masuk panggul” pada tiap kehamilan bisa bersifat relatif (umumnya terjadi di trimester ketiga) dan tidak selalu menunjukkan bahwa persalinan akan segera terjadi.
Karena saat itu posisi janin lebih dekat ke serviks dan area panggul ibu lebih terpengaruh, ada kekhawatiran bahwa aktivitas seksual bisa memicu kontraksi, mempengaruhi leher rahim (serviks), atau menimbulkan ketidaknyamanan.
Apa Bukti Ilmiah tentang Seksualitas di Kehamilan Lanjutan?
Apakah 'Masuk Panggul' Mengubah Risiko Seks?
Ketika janin sudah turun ke panggul:
Namun, tidak ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan bahwa masuknya janin ke panggul otomatis membuat hubungan seks berisiko tinggi. Faktor kondisi kehamilan jauh lebih menentukan.
Yang pelu dipertimbangkan sebelum berhubungan seks saat hamil:
Tidak ada bukti kuat bahwa berhubungan seks saat janin sudah masuk panggul otomatis berbahaya. Namun, karena panggul dan serviks sudah lebih sensitif di akhir kehamilan, penting untuk berhati-hati.
Jika kehamilan Anda sehat, hubungan seksual bisa tetap aman. Tapi jika ada gejala seperti perdarahan, nyeri, atau kontraksi setelahnya — segera konsultasikan ke dokter kandungan.