Liputan6.com, Jakarta Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak berlebih. Seseorang disebut obesitas bila memiliki indeks massa tubuh di atas 25 mengacu pada WHO Asia Pasifik.
Tak sekadar berat badan yang berlebih, seseorang dengan obesitas memiliki risiko sejumlah penyakit metabolik seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Rulli Rosandi.
"Obesitas itu pintu masuk penyakit metabolik, kalau diabetes disebut mother of disease, obesitas ini mungkin simbahnya," kata Rulli dalam acara Harapan yang Meringankan bersama Novo Nordisk pada Senin, 29 September 2025 di Jakarta Selatan.
Rulli mengatakan bahwa seseorang dengan obesitas rentan memiliki masalah tekanan darah tinggi, jantung, hingga diabetes. Belum lagi orang dengan obesitas kerap mengeluhkan masalah sendi atau lutut.
Maka dari itu, bila sudah obesitas segera diupayakan agar berat badan turun. Mengenai penanganan obesitas, Rulli mengungkapkan bahwa ada beberapa pilihan.
1. Perubahan Diet
Berfokus pada pengaturan pola makan rendah kalori yang sehat dan seimbang. Bila perlu dalam perubahan diet didampingi oleh profesional.
Ditambahkan oleh Clinical, Medical, and Regulatory Director, Novo Nordisk Indonesia, dokter Riyanny Meisha Tarliman, perubahan gaya hidup termasuk diet ke arah yang lebih baik itu sudah seperti harga mati.
"Karena yang paling pertama itu mindset, otak di reset dulu untuk hidup sehat itu," kata Riyanny.
2. Olahraga
Aktivitas fisik membantu membakar kalori. Biasanya berfokus pada latihan intensitas rendah (low-impact).