Universitas Harvard Bayar Rp 8,3 T ke Trump, Kok Bisa?

1 week ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa administrasinya telah mencapai kesepakatan dengan Universitas Harvard. Hal ini terjadi setelah negosiasi yang berlangsung berbulan-bulan akibat ketegangan keduanya setelah mahasiswa Harvard terus berdemonstrasi untuk aksi solidaritas terhadap Palestina.

Dalam pengumumannya, Universitas Ivy League tersebut setuju untuk membayar US$ 500 juta (Rp 8,345 triliun). Trump, berbicara kepada wartawan di Ruang Oval, mengonfirmasi detail kesepakatan itu, merujuk pada Menteri Pendidikan Linda McMahon yang tengah menyelesaikan rincian akhir

"Mereka akan membayar sekitar US$ 500 juta dan mereka akan mengoperasikan sekolah kejuruan," ujar Trump dikutip Rabu (1/10/2025). "Sekolah-sekolah tersebut akan mengajarkan masyarakat tentang Kecerdasan Buatan (AI), permesinan, dan berbagai hal teknis lainnya."

Meskipun pengumuman ini datang langsung dari Gedung Putih. Namun Universitas Harvard yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, belum memberikan komentar resmi.

Kesepakatan ini mencuat di tengah kebijakan agresif administrasi Trump yang mengancam sejumlah sekolah, universitas, dan perguruan tinggi dengan penahanan dana federal atas berbagai isu kontroversial. Isu-isu yang menjadi target administrasi Trump sangat beragam, mencakup protes pro-Palestina terhadap perang sekutu AS, Israel, di Gaza, inisiatif perubahan iklim, kebijakan transgender, dan praktik keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) yang dianut oleh institusi-institusi tersebut. Ancaman ini dipandang sebagai upaya untuk membentuk ulang agenda pendidikan tinggi di AS.

Langkah-langkah pemeriksaan dan investigasi yang dilakukan oleh administrasi Trump terhadap universitas telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pegiat hak asasi, yang menyoroti potensi pelanggaran terhadap hak kebebasan berbicara, privasi, dan kebebasan akademik. Pemerintahan Trump sering kali dituduh menggunakan kekuatan federal untuk memaksakan agenda ideologisnya.

Secara spesifik, Trump secara terbuka menuding universitas-universitas ternama, termasuk Harvard, telah membiarkan munculnya manifestasi antisemitisme selama berlangsungnya protes pro-Palestina di kampus mereka. Tudingan ini menjadi dasar utama bagi tindakan keras yang diambil oleh pemerintah federal.

Namun, kelompok-kelompok pengunjuk rasa termasuk beberapa kelompok Yahudi, berpendapat bahwa pemerintah secara keliru menyamakan kritik terhadap serangan Israel di Gaza dan pendudukan wilayah Palestina dengan antisemitisme. Mereka menyamakan advokasi hak-hak Palestina dengan dukungan terhadap ekstremisme.

Sementara itu, pemerintah tidak mengumumkan adanya penyelidikan serupa terhadap isu Islamofobia. Meskipun, satgas Harvard pada akhir April mengatakan bahwa mahasiswa Yahudi dan Muslim di sekolah itu menghadapi kefanatikan dan pelecehan selama perang di Gaza.

Kesepakatan dengan Harvard ini bukanlah yang pertama. Tiga sekolah Ivy League lainnya juga telah membuat kesepakatan serupa dengan administrasi.

Contoh paling signifikan adalah Universitas Columbia. Pada Juli lalu setuju membayar US$ 220 juta (Rp 3,6 triliun) untuk memulihkan dana penelitian federal yang ditahan karena tuduhan bahwa universitas tersebut membiarkan antisemitisme berkembang di kampus.

Sama seperti Columbia, administrasi Trump mengambil tindakan ekstrem terhadap Harvard terkait gerakan protes pro-Palestina. Tindakan tersebut termasuk memindahkan untuk mengakhiri lebih dari US$ 2 miliar (Rp 33,38 triliun) dalam pendanaan hibah penelitian kepada universitas tersebut.

Selain itu, pemerintah juga berupaya melarang mahasiswa internasional dari sekolah tersebut, mengancam status akreditasi Harvard, dan membuka peluang pemotongan dana lebih lanjut. Presiden Harvard, Alan Garber, sebelumnya pernah menyatakan bahwa berbagai tindakan federal yang dilancarkan sejak kembalinya Trump ke kantor pada Januari dapat merampas hampir US$ 1 miliar (Rp 16,69 triliun) dana universitas setiap tahun, memaksanya melakukan PHK staf dan pembekuan perekrutan.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Benar-benar Murka ke Harvard, Potong Anggaran Jumbo Ini

Read Entire Article