Liputan6.com, Jakarta Juventus dan AC Milan tak bisa menyajikan permainan yang memuaskan fans di Allianz Stadium, Senin (06/10/2025). Kedua tim harus puas berbagi angka usai bermain imbang tanpa gol.
Babak pertama berjalan keras dan penuh tekanan, tapi peluang nyata nyaris tak terlihat. Kedua kiper lebih banyak menjadi penonton di 45 menit awal.
Perubahan ritme terjadi setelah jeda, terutama saat Federico Gatti nyaris membawa Juve unggul di awal-awal babak kedua. Namun, Mike Maignan tampil luar biasa dengan refleks cepat untuk menepis bola dari jarak dekat.
Di sisi lain, Milan punya peluang lebih baik untuk menang. Penalti meleset Christian Pulisic dan dua peluang yang gagal dikonversikan Rafael Leao membuat Rossoneri harus puas dengan satu poin saja.
Berikut lima pelajaran dari performa Milan di markas Juventus tersebut.
Gimenez Semakin Percaya Diri
Performa Santiago Gimenez menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa laga terakhir. Meski tak mencetak gol, kontribusinya di lini depan Milan sangat terlihat.
Ia menjadi ancaman serius di babak pertama, saat berhasil melewati dua bek Juve dan menembak ke arah gawang. Sayangnya, Michele Di Gregorio dengan mudah menangkap bola tersebut.
Di babak kedua, striker asal Meksiko itu juga hampir mencetak gol lewat sundulan yang hanya melenceng tipis. Itu menjadi bukti ia memiliki insting yang cukup tajam tapi belum beruntung saja.
Selain tajam, Gimenez juga aktif dalam tekanan tinggi dan memenangkan penalti penting bagi Milan. Ia memperlihatkan kerja keras dan ketenangan yang semakin matang di bawah arahan Max Allegri. Kepercayaan Allegri tampaknya bakal segera mulai terbayar.
Pulisic dan Luka Penalti Milan
Christian Pulisic jadi sorotan utama setelah gagal menuntaskan penalti ke gawang Juve. Padahal, sebelum momen itu, permainannya cukup menjanjikan di sektor sayap kanan.
Ia memang bisa mengecoh kiper namun bola sepakannya melambung dari melebar dari sasaran. Padahal, penalti itu bisa saja jadi pembeda di laga besar seperti ini.
Masalahnya, Milan sudah berulang kali gagal dari titik putih sejak musim lalu. Statistik menunjukkan mereka hanya sukses mengeksekusi setengah dari total 10 penalti terakhir.
Meski begitu, reaksi positif dari Pulisic dan dukungan dari pelatih menjadi sinyal bahwa tim masih percaya padanya. Kini tinggal bagaimana ia mengembalikan ketenangan di momen-momen krusial.
Leao Masih Belum Tajam
Rafael Leao kembali dimainkan usai pulih dari cedera, tapi performanya jauh dari ekspektasi. Ia masuk di babak kedua, namun gagal memberi dampak berarti.
Dua peluang emas yang ia dapatkan terbuang percuma. Tendangan pertamanya melebar dari sasaran meski dari jarak dekat, sementara yang kedua dengan mudah diamankan kiper karena ia gagal menendang bola dengan tepat.
Pemain Portugal itu tampak belum sepenuhnya bugar. Kecepatan dan ketajaman khasnya belum kembali seperti sedia kala.
Mengingat statusnya sebagai bintang utama, kegagalan ini tentu jadi sorotan besar. Fans Milan jelas berharap Leao segera kembali ke performa terbaiknya.
Tembok Kokoh Rossoneri
Sisi positif Milan tetap datang dari sektor pertahanan. Lini belakang tampil solid dan disiplin sepanjang laga.
Mike Maignan sekali lagi menunjukkan kelasnya lewat penyelamatan gemilang. Itu memastikan clean sheet kelima dalam enam pertandingan terakhir Milan.
Ketiga bek tampil konsisten meredam serangan Juve yang biasanya agresif di kandang sendiri. Sementara, Saelemaekers dan Bartesaghi juga berkontribusi besar di kedua sisi sayap.
Catatan impresif ini membuktikan bahwa Milan kini semakin sulit ditembus. Dalam enam laga terakhir, mereka belum kebobolan dari permainan terbuka.