Liputan6.com, Jakarta Musim panas lalu menjadi kekecewaan tersendiri bagi fans AC Milan. Klub gagal mendatangkan penyerang baru yang diidamkan seperti Dusan Vlahovic, Darwin Nunez, hingga Rasmus Hojlund. Sebagai gantinya, Rossoneri mengandalkan kombinasi Santiago Gimenez, Christian Pulisic, dan Rafael Leao untuk mengisi lini serang mereka musim ini.
Namun, situasi itu belum sepenuhnya ideal bagi tim asuhan Massimiliano Allegri. Leao dan Pulisic sejatinya bukanlah striker murni, sementara Gimenez masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan tekanan Serie A. Ketidakhadiran sosok predator di kotak penalti membuat Milan sering kehilangan sentuhan akhir dalam laga-laga penting.
Bahkan, beberapa kali mereka tampil dominan tanpa mampu mengonversi peluang menjadi gol. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar tentang efektivitas lini depan mereka. Fabio Capello, legenda Rossoneri sekaligus mantan pelatih kawakan Italia, pun ikut menyoroti hal tersebut dengan tegas.
Menurut Capello, Milan memang memiliki pemain berbakat di lini depan. Akan tetapi tidak satu pun di antaranya yang berkarakter sebagai penyerang tengah sejati.
Capello: Milan Masih Kekurangan Penyerang Tengah
Fabio Capello menilai AC Milan belum memiliki sosok striker murni yang bisa menjadi tumpuan utama di lini depan. Ia menyebut, meski Gimenez tampil berguna dalam sistem permainan Allegri, Milan tetap butuh pemain yang lebih tajam di depan gawang. Menurutnya, klub ini belum menemukan pengganti ideal bagi penyerang tipe fisik dan produktif seperti yang diinginkan sejak musim panas lalu.
Capello menegaskan bahwa peran striker bukan hanya soal pergerakan, tapi juga naluri mencetak gol yang konsisten. Ia menyoroti bahwa kontribusi gol Milan musim ini banyak datang dari pemain sayap atau gelandang, bukan dari ujung tombak. Kondisi itu dianggap sebagai sinyal bahwa Rossoneri harus mencari sosok pembeda di lini depan jika ingin bersaing memperebutkan gelar.
“Di Serie A, ada tim lain yang masih belum menemukan penyerang tengah, AC Milan, meskipun Gimenez berguna di lini depan untuk pergerakan tim, dan Allegri telah memulai upaya adaptasi dengan Leao,” kata Capello kepada Gazzetta dello Sport.
Leao Belum Siap Jadi Striker, Pulisic Dapat Pujian
Capello kemudian membahas posisi Rafael Leao yang belakangan dicoba sebagai penyerang tengah oleh Allegri. Ia mengakui bahwa Leao memiliki kemampuan luar biasa dalam melepaskan diri dari kawalan dan menemukan ruang. Namun, menurutnya, pemain Portugal itu belum punya insting tajam yang dibutuhkan seorang striker sejati.
Hal tersebut terlihat dari inkonsistensi Leao dalam mencetak gol saat ditempatkan sebagai ujung tombak. “Rafael terbukti memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dan menemukan ruang, tetapi ia masih belum menjadi striker yang produktif," tuturnya.
Meski demikian, Capello justru melontarkan pujian untuk Christian Pulisic yang dianggapnya punya fleksibilitas tinggi. Ia menyebut pemain asal Amerika Serikat itu bisa beradaptasi dengan berbagai peran dan tetap memberi kontribusi besar bagi tim.
"Jumlah pemainnya lebih sedikit dibandingkan kompetitor, tetapi Pulisic dapat bermain di mana saja, sedemikian rupa sehingga ia tampak sempurna bahkan di posisinya saat ini dalam formasi 3-5-2: ia dapat bergerak, memiliki kualitas dan kecepatan, serta berlari vertikal,” puji Capello.
(Gazzetta dello Sport)