Pengusaha RI Pede Tapi Was-Was, Tandanya Terlihat di Pabrik Rokok-Obat

1 week ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan September 2025 dilaporkan mengalami perlambatan dibandingkan bulan Agustus 2025. Meski begitu, IKI masih berada di atas level 50, yang berarti masih di zona ekspansi.

Tercatat, IKI bulan September 2025 turun 0,53 poin ke level 53,02 dari sebulan sebelumnya yang ada di level 53,55.

Namun, secara tahunan, IKI bulan September 2025 masih lebih tinggi 0,54 poin dibandingkan IKI September 2024 yang ada di level 52.48.

Menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arief, perlambatan IKI dipengaruhi oleh turunnya indeks variabel pesanan dan
persediaan produk.

"Variabel pesanan berada di level 53,79, didorong oleh permintaan domestik yang relatif stabil, meskipun turun 3,59 poin dibanding bulan Agustus 2025 sebesar 57,38.
Sedangkan variabel persediaan produk turun 1,18 poin menjadi 55,86 pada bulan September 2025, masih berada pada zona ekspansi mencerminkan terserapnya stok dengan meningkatnya pesanan," papar Febri dalam dalam keterangannya, dikutip Rabu (1/10/2025).

Dia menambahkan, meski mengalami peningkatan sebesar 5,01 poin, namun produksi masih dalam zona kontraksi yaitu 49,85.

"Kontraksi pada variabel produksi sudah berlangsung selama empat bulan terakhir. Namun perbaikan signifikan pada bulan September memberi sinyal awal pemulihan," ujarnya.

"Hal ini menunjukkan pelaku usaha mulai meningkatkan aktivitas, meski dengan langkah hati-hati karena ketidakpastian permintaan," sambung Febri.

Di sisi lain, imbuh dia, meski IKI September 2025 melambat, optimisme pelaku usaha justru meningkat.

"Tingkat optimisme terhadap kondisi enam bulan mendatang meningkat menjadi 69,6% dari 68,1% di Agustus," sebutnya.

"Sementara pesimisme turun menjadi 6,1% dari 6,6% pada bulan Agustus," ujarnya.

Dia pun berharap kebijakan-kebijakan yang ada konsisten pro-industri yang konsisten. Mulai dari penurunan bunga acuan, baik oleh The Fed maupun BI, membuka ruang bagi industri untuk mengakses pembiayaan industri serta mengoptimalkan investasi dan memperluas pasar.

"Namun di sisi lain, stabilitas politik, nilai tukar, dan dukungan fiskal akan sangat menentukan daya saing industri kita ke depan," ucap Febri.

Kenaikan Variabel Produksi

Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja IKI bulan September 2025 adalah variabel produksi yang mengalami kenaikan signifikan. Tercatat, 12 subsektor yang mengalami ekspansi, sedangkan 11 subsektor lainnya mengalami kontraksi.

"Ini artinya, aktivitas produksi meningkat, karena juga adanya demand yang tinggi. Produksi yang membaik ini juga didukung karena faktor ketersediaan bahan baku
dan teknologi," kata Febri.

Dia mengungkapkan, ada 8 subsektor industri yang mengalami kenaikan status produksi. Dari sebelumnya kontraksi di bulan Agustus 2025 menjadi ekspansif di September 2025.

Kedelapan subsektor tersebut, yaitu industri pengolahan tembakau, industri, kulit, barang dari kulit dan alas kaki, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer, industri alat angkutan lainnya, serta industri furnitur.

"Kenaikan status produksi pada delapan subsektor tersebut disebabkan faktor seasonal industrinya, meningkatnya permintaan dan berkurangnya persediaan, sehingga delapan subsektor itu mengalami kenaikan level produksi dari kontraksi ke ekspansif," bebernya.

Efek Industri Eksportir dan Orientasi Lokal

Febri menjabarkan, data IKI September 2025 menunjukkan, untuk industri berorientasi ekspor mengalami penurunan 0,12 poin dari sebulan sebelumnya menjadi 53,99.

"Semua variabel pembentuk IKI berorientasi ekspor dalam fase ekspansi, menandakan masih terjaganya permintaan dari luar negeri terhadap produk-produk industri pengolahan," ucapnya.

Sedangkan untuk industri berorientasi pasar domestik, mengalami penurunan IKI 0,72 poin di bulan September 2025 ke level 51,92. Kata Febri, masih positifnya indikator perekonomian domestik menjadi faktor penopang bagi industri ini.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Manufaktur RI Beri Kabar Buruk Lagi, Kemenperin Salahkan Trump

Read Entire Article