Pak Prabowo! Bank Dunia Kasih Bocoran Cara Biar RI Tumbuh 8%

18 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia atau World Bank mengungkapkan cara yang harus ditempuh Indonesia supaya bisa mencapai cita-cita pertumbuhan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang lebih tinggi dari angka potensialnya, yakni 8%.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo mengatakan berbagai kebijakan memang telah digelontorkan pemerintah untuk mendukung laju pertumbuhan itu, mulai dari melalui program subsidi pangan, transportasi, dan energi.

"Menurut saya, kesenjangan antara tingkat pertumbuhan yang diinginkan dan tingkat pertumbuhan potensial tersebut sedang diisi melalui berbagai bentuk dukungan itu," kata Aaditya Mattoo saat konferensi pers secara daring, Selasa (7/10/2025).

Namun, Aaditya menekankan, berbagai program stimulus ekonomi yang diarahkan untuk menjaga aktivitas ekonomi masyarakat itu belum mampu menjawab tantangan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih cepat ke depannya.

Salah satunya ialah tantangan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan lebih produktif bagi masyarakat. Sebab, tingkat pengangguran terbuka Indonesia untuk kaum muda (usia 15-24 tahun) kata Aaditya sangat tinggi, hampir menembus 15%.

Angka itu masih jauh lebih tinggi dari catatan tingkat pengangguran terbuka untuk usia produktif, yakni 25 tahun sampai dengan 54 tahun, yang ia sebut memang sudah cukup rendah di kisaran bawah 5%, dan golongan tua di kisaran 55 tahun sampai 64 tahun.

"Jadi pertanyaan yang lebih besar sejauh mana penekanan seharusnya diberikan pada reformasi struktural yang lebih mendalam, yang misalnya dapat memberikan dinamika baru bagi perekonomian Indonesia dan sekaligus menjawab berbagai persoalan yang ada saat ini, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih baik dan lebih produktif bagi masyarakat," ucapnya.

Aaditya mengatakan, masalah utama yang harus dijawab untuk mendorong ekonomi lebih cepat, melalui penciptaan lapangan kerja yang formal atau layak, bisa dilakukan dengan cara fokus dalam menggaet investasi.

Ia mengakui, pemerintah saat ini telah banyak melakukan berbagai cara untuk menciptakan iklim investasi yang berkualitas, seperti penerbitan Omnibus Law Cipta Kerja, hingga pembentukan sovereign wealth fund (SWF) seperti Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

"Namun, persoalannya yang kerap terjadi di negara-negara kawasan ini adalah peraturan yang disusun memang ambisius, tetapi pelaksanaannya lemah. Jadi, menurut saya, salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah memastikan bahwa negara ini dapat mendorong peningkatan investasi," ucap Aaditya.

Menurut Aaditya, Bank Indonesia (BI) juga telah diarahkan dan berkomitmen untuk terus menjaga suku bunga acuan yang rendah untuk memperkuat iklim investasi di dalam negeri, di samping dengan fokus pemerintah yang terus melaksanakan kebijakan hilirisasi dan pembentukan kawasa ekonomi khusus (KEK).

Tapi, Aaditya menganggap, segala bentuk kebijakan itu tak akan mampu memberi efek lebih dalam peningkatan investasi bila pemerintah masih terlalu banyak menerapkan kebijakan pembatasan perdagangan.

"Kebijakan perdagangan yang masih bersifat restriktif telah membuat Indonesia tersisih dari rantai nilai global di sektor manufaktur. Karena itu, saya menilai pelaksanaan reformasi yang sudah diterapkan Indonesia, serta langkah reformasi yang lebih ambisius untuk membuka perdagangan dan meningkatkan persaingan kan sangat berpengaruh besar bagi perekonomian," tegasnya.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tok! Bank Dunia Gelontorkan Rp34,7 Triliun untuk Ekonomi RI

Read Entire Article