Liputan6.com, Jakarta - Pelatih timnas Amerika Serikat (USMNT) Mauricio Pochettino memberi ultimatum kepada para punggawanya. Secara gamblang, ia menyebut tak akan memandang nama besar pemain dalam menentukan skuadnya di Piala Dunia 2026.
“Bukan karena nama Anda salah satu atau yang lain (bintang), maka Anda pasti akan masuk dalam daftar pemain untuk Piala Dunia,” tegas Pochettino.
Meski berstatus sebagai salah satu tuan rumah, Pochettino lebih mementingkan kedalaman skuad dibanding mementingkan ego satu pemain saja. Ia ingin membawa USMNT melaju jauh pada gelaran Piala Dunia kali ini.
Sejak pertama kali menangani USMNT pada September tahun lalu, sosok asal Argentina tersebut telah melakukan serangkaian uji coba dan memberikan kesempatan bagi banyak pemain AS untuk mendapat menit bermain.
Pernyataan yang dilontarkan Pochettino ini jadi penunjuk bahwa pemain-pemain AS harus bekerja ekstra keras untuk mendapat spot di tim. Selain itu, hal ini juga membuka kesempatan bagi para pemain lain untuk dapat dilirik sang pelatih.
Berita video Mauricio Pochettino resmi ditunjuk menjadi pelatih baru Timnas Amerika Serikat menggantikan peran Gregg Berhalter yang resmi dipecat.
Sudah Mulai Terapkan Ucapannya
Membuktikan ucapannya, Pochettino tak membawa beberapa nama langganan jelang jeda internasional Oktober ini. Dua pemain yang tak akan ikut serta adalah gelandang Yunus Musah dan bek Joe Scally.
"Saya pikir Anda perlu menghormati para pemain yang ada di sini," sebut Pochettino saat ditanyai alasannya tak membawa kedua pemain tersebut.
Sosok berusia 53 tahun tersebut ingin mengubah stigma para pemain USMNT yang dianggapnya terlalu meremehkan spot di tim. Pochettino ingin semua pemain berjuang sekeras mungkin dan ia yang akan menentukan secara adil.
"Saya pikir itu adalah gagasan yang kita perjuangkan tahun lalu untuk mencoba memperbaiki, mengubah budaya, mengubah visi, dan mengubah gagasan," jelas Pochettino. "Saya pikir kebiasaan itu sudah banyak berubah."
Utamakan Menit Bermain di Klub
Meski tak membawa pemain seperti Musah dan Scally, Pochettino kembali memanggil nama-nama layaknya Tanner Tessmann, Aidan Morris, hingga Weston McKennie. Ia menyebut alasan utamanya adalah karena menit bermain yang cukup di tim.
“Tessmann dan Aidan Morris bermain secara reguler setiap minggu dan pemain membutuhkan keberlanjutan (menit bermain). Dengan keberlanjutan, mereka dapat membantu kami untuk datang dan tampil," tutur Pochettino.
Kasus berbeda nampak pada bek milik Fulham, Antonee Robinson. Pochettino memilih untuk membawanya pada laga kontra Ekuador (11/10/2025) dan Australia (15/10/2025) sebab ia butuh panggung untuk tampil usai cedera.
"Kami tahu Robinson adalah pemain penting bagi kami dan saya pikir ini saat yang tepat untuk membawanya," ucap Pochettino. "Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menanganinya di sini, tetapi yang penting adalah dia bisa bersama kami, bersama tim, bersama rekan setim."
Punya Pemain Kunci Bagi Tim
Walau terlihat tegas dalam memilih pemain, Pochettino tetap punya nama favorit. Bintang AC Milan Christian Pulisic disebutnya sebagai pemain yang dapat menentukan nasib tim di gelaran Piala Dunia tahun mendatang.
“Dia adalah pemain yang memiliki keberlanjutan dan saya pikir kita dapat mengatakan bahwa dia adalah pemain terpenting saat ini bagi tim nasional yang tampil dan bermain di bawah tekanan besar,” sanjung Pochettino.
Sejauh musim ini, Christian Pulisic benar-benar tajam bersama AC Milan. Sosok berusia 27 tahun tersebut telah mencatatkan total 6 gol serta 2 assists dalam 7 laga perdana Rossoneri.
"Itulah yang kami inginkan (performa Pulisic) dan sekarang saatnya membantunya tiba di Piala Dunia dengan kualitas terbaik," tutup Pochettino.