Liputan6.com, Jakarta Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan Timnas Malaysia tiba-tiba menjadi perbincangan hangat pagi ini. Penyebabnya, mereka dituduh melakukan pemalsuan dokumen untuk mendukung proyek naturalisasi pemain.
Hal ini diungkapkan oleh badan sepak bola dunia, FIFA, baru-baru ini. FIFA mengungkapkan bahwa FAM diduga melakukan pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain yang diklaim memiliki darah Malaysia.
Ketujuh pemain tersebut adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
FAM sendiri bereaksi keras dan memutuskan untuk mengajukan banding ke FIFA atas temuan tersebut. Lantas, seperti apa akar masalah dan penyebab sanksi FIFA untuk Timnas Malaysia ini?
Simak ulasannya di bawah ini.
Proyek Ambisius FAM
Masalah ini berawal dari proyek ambisius yang digagas FAM pada tahun 2024 lalu, tepatnya di akhir November 2024. FAM pada saat itu dikabarkan terinspirasi dari Timnas Indonesia yang meraih banyak kesuksesan setelah menggalakkan proses naturalisasi pemain keturunan.
FAM menggelar pertemuan dengan seluruh perwakilan asosiasi sepak bola negara untuk menentukan kerangka operasional dalam revolusi sepak bola Malaysia. Salah satu yang hadir adalah Tunku Ismail, Putra Mahkota Johor.
Mulai Desember 2024, FAM akan gencar memburu pemain keturunan Malaysia di seluruh penjuru dunia. Saat itu, sudah ada beberapa pemain yang kabarnya menjadi bidikan FAM untuk diajak bergabung dengan Timnas Malaysia.
Gelombang Pertama Naturalisasi Malaysia
Program yang digagas FAM itu mulai membuahkan hasil pada bulan Januari 2025 lalu. Tunku Ismail Idris, bos Johor Darul Ta'zim, mengklaim bahwa ia sudah menemukan sekitar tujuh pemain keturunan berdarah Malaysia.
Pada saat itu, FAM masih merahasiakan identitas ketujuh pemain tersebut. Namun, mereka langsung memproses naturalisasi para pemain itu.
Mereka berusaha menyelesaikan proses naturalisasi dengan cepat, agar para pemain ini bisa bergabung dengan Harimau Malaya pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung pada bulan Maret 2025.
Sempat Nyaris Gagal
Setelah disembunyikan secara rapat, identitas tujuh calon pemain naturalisasi Malaysia itu akhirnya terungkap. Mereka adalah Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, dan Imanol Machuca.
Kabar naturalisasi tujuh pemain itu sempat menimbulkan kontroversi baik di Malaysia maupun di sejumlah negara ASEAN lainnya. Pasalnya, ketujuh pemain itu berasal dari Portugal, Argentina, dan Brasil, sementara Malaysia tidak memiliki sejarah migrasi yang kental dari tiga negara tersebut.
Pada Maret 2025, Parlemen Malaysia sempat nyaris memboikot proses naturalisasi tujuh pemain tersebut. Hal ini disebabkan garis keturunan mereka yang tidak jelas dan mereka dinilai tidak memenuhi syarat pemerintah Malaysia untuk naturalisasi, yaitu: bermain di Liga Malaysia selama lima tahun berturut-turut mulai usia 18 tahun dan belum pernah bermain untuk timnas senior lain.
Namun berkat lobi-lobi yang dilakukan FAM, proses naturalisasi itu akhirnya dilanjutkan pada bulan itu juga. Hector Hevel dan Gabriel Palmero menjadi dua pemain pertama yang resmi dinaturalisasi FAM.
Kecurigaan dan Laporan Vietnam
Setelah proses naturalisasi selesai, Timnas Malaysia resmi diperkuat oleh tujuh pemain yang mereka klaim memiliki keturunan darah Malaysia. Dampak yang diberikan ketujuh pemain ini tergolong impresif.
Salah satunya terjadi pada jeda internasional bulan Juni 2025. Saat itu, Malaysia menggelar laga uji coba melawan salah satu tim terkuat di ASEAN, Vietnam.
Dalam laga tersebut, Harimau Malaya menang dengan skor telak 4-0 atas The Golden Star. Dua pemain naturalisasi baru mereka, Joao Figueiredo dan Rodrigo Holgado, turut mencetak gol pada laga ini.
Federasi sepak bola Vietnam dikabarkan kemudian melayangkan laporan ke FIFA terkait dugaan pelanggaran kelayakan lima pemain naturalisasi Malaysia yang bermain pada saat itu, yaitu Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. Vietnam mengklaim bahwa kelima pemain itu tidak memiliki keturunan Malaysia sehingga seharusnya tidak sah bermain di laga tersebut.