Industri Teriak Hanya Dapat 60% Gas Murah, Sisanya Harus Bayar Mahal

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku usaha industri mengeluhkan implementasi harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk sektor industri. Pasalnya, pelaksanaan HGBT di lapangan masih jauh dari harapan karena pasokan gas bersubsidi itu belum mencukupi kebutuhan industri.

"Teman-teman industri kadang menyampaikan uneg-uneg gimana industri tumbuh jika suplai gas tidak tercukupi. Kadang suplai gas hanya 60% dari kebutuhan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian, Saleh Husin di Menara Kadin, Selasa (7/10/2025).

Pemerintah sebelumnya menetapkan HGBT sebesar USD6 per MMBTU sejak 2016 sebagai insentif bagi tujuh sektor industri strategis, belakangan naik menjadi USD7 per MMBTU. Namun faktanya, para pelaku industri kerap tidak menerima 100% gas dengan harga subsidi tersebut. Mereka terpaksa membeli sisanya dengan harga pasar yang jauh lebih tinggi.

"Ketika saya di dalam (Menteri Perindustrian) 2015 harganya USD6 per MMBTU, sekarang HGBT USD7 per MMBTU, tapi dalam pelaksanaannya industri hanya mendapat 60% dari gas HGBT, sisanya kawan-kawan membeli dengan harga pasar, kalau nggak salah USD16,77 per MMBTU, ini tentu tinggi, akibatnya produk industri kita daya saingnya tidak kuat, dikhawatirkan lama-lama barang jadi (impor) yang masuk," lanjut Saleh.

Ia juga mengungkapkan banyak pelaku industri merasa dibebani karena belum mendapatkan jatah penuh HGBT namun sudah harus membayar harga pasar. Hal ini berpotensi melemahkan daya saing industri nasional bahkan mengancam kelangsungan bisnis.

"Kadang kawan-kawan teriak, saya nggak mendapat suplai gas sesuai produksi yang diharapkan. Pemikiran kami jika lebih dari penggunaan baru boleh dengan harga pasar, tapi jangan sampai belum digunakan 100% malah harus membayar dengan harga pasar, ini memberatkan industri, daya saing produk kurang, dikhawatirkan nanti akhirnya mati dan untuk bangkit lagi sulit," tegasnya.

Tak hanya itu, ancaman relokasi industri juga menjadi kekhawatiran. Menurut Saleh, biaya energi yang tinggi di dalam negeri bisa membuat pelaku usaha memilih pindah ke negara lain yang menawarkan tarif lebih kompetitif.

"Atau juga kalau misalnya terlalu tinggi juga bisa-bisa beberapa industri lari ke negara tetangga yang harga energi lebih kompetitif, nanti barang jadi yang masuk ke kita. Ketika barang jadi yang masuk akhirnya kita nggak dapat nilai tambah dan lapangan kerja nggak tercipta, Hal ini harus jadi perhatian pemerintah," ujar Saleh.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Menperin Buka Peluang Impor Gas Industri, Ini Alasan dan Syaratnya

Read Entire Article