Dua Warga RI Minta MK Hapus Hak Pensiun Anggota DPR

1 week ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua orang warga Indonesia mengajukan uji materil terhadap Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980 yang di dalam nya turut mengatur tentang pemberian hak pensiun bagi para anggota dewan perwakilan rakyat (DPR).

Dua orang itu ialah Lita Linggayani Gading yang merupakan seorang psikolog atau psikiater dan Syamsul Jahidin, seorang advokat. Keduanya menganggap pemberian hak pensiun kepada para anggota DPR yang hanya menjabat 5 tahun terbutki sangat membebani APBN.

Dalam dokumen permohonan uji materil nya bernomor 176/PUU-XXIII/2025 tertanggal 30 September 2025, disebutkan uang pensiun anggota DPR yang mencapai Rp 226,01 miliar juga menimbulkan ketidakadilan bagi para pekerja lainnya.

"Tidak seperti pekerja biasa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia tetap berhak atas uang pensiun meski hanya menjabat satu periode alias lima tahun. Hak ini dijamin oleh UU No. 12 Tahun 1980," dikutip dari dokumen permohonan uji materil nya, Rabu (1/10/2025).

Kedua pemohon menganggap besaran uang pensiun yang bisa diterima dalam lima tahun menjabat itu terbukti menciptakan fenomena banyak nya Artis menjadi Anggota DPR - RI. Keberadaan artis dinilai dapat membawa popularitas, kedekatan dengan masyarakat, serta daya tarik politik yang tinggi, tapi juga sering dipandang sebagai salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas kinerja DPR.

"Karena pemberlakuan norma di dalam pasal a quo Pasal 1 Huruf A, Pasal 1 Huruf F, Pasal 12 Ayat 1 UU 12 tahun 1980 menciptakan fenomena banyak nya Artis menjadi Anggota DPR - RI yang aktualnya tidak dapat bisa bekerja secara maksimal karena tidak memiliki skill, knowledge dan kompetensi," tulis para pemohon.

Pemohon judicial review itu juga merasa sebagai pembayar pajak tidak tepat memberikan uang pensiun kepada para anggota dewan yanghanya bekerja 5 tahun, sementara itu hakim agung masa jabatannya 10-35 tahun, anggota BPK 1--35 tahun, ASN 10-35 tahun, TNI dan Polri 10-35 tahun.

"Terlihat pemanfaatan dari hak pensiun belum tepat karena perbandingan Masa Kerja yang tumpang tindih dengan Instansi lainnya, maka Hak Para Pemohon sebagai warga negara pembayar pajak merasa pemanfaatan dan penggunaan pajak tidak tepat," dikutip dari dokumen para pemohon.

"Kerugian ini bersifat aktual maupun Potensial yang bisa dipastikan akan terjadi karena mempengaruhi efektivitas, spesifik karena berkaitan dengan hak warga negara yang di jamin UUD NRI 1945 serta menerima manfaat dari pajak," tegas mereka.

Selain itu, mereka juga menyebut besaran pensiun pokok dihitung 1% dari dasar pensiun untuk tiap bulan masa jabatan, dengan ketentuan minimal 6% dan maksimal 75%. Selain itu, aturan tambahan melalui Surat Menkeu No. S-520/MK.02/2016 dan Surat Edaran Setjen DPR RI No KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 menyebut bahwa pensiun DPR besarannya sekitar 60% dari gaji pokok.

"Bahwa, Selain uang pensiun bulanan, anggota DPR juga mendapatkan tunjangan hari tua (THT) sebesar Rp 15 juta yang dibayarkan sekali," ucap para pemohon.

Dengan berbagai catatan itu, para pemohon dalam petitumnya meminta para hakim MK menyatakan Pasal 1 Huruf A Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980 bertentangan secara bersyarat (conditionally unconstitutional) dengan Undang- Undang Dasar Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Sri Mulyani: APBN 2026 Dukung Kedaulatan Pangan, Energi-Ekonomi

Read Entire Article