Liputan6.com, Jakarta Mewakili Indonesia, produser Celerina Judisari melenggang ke forum bergengsi Silk Road International Film Festival 2025 atau SRIFF edisi ke-12, yang digelar dari 22 hingga 26 September 2025 di Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok.
SRIFF 2025 merupakan salah satu festival film internasional bergengsi di Tiongkok yang mempertemukan insan perfilman, pemerintah, dan penonton dari negara-negara sepanjang Belt and Road.
Festival di Tiongkok ini tiap tahun jadi wadah penting untuk memperkuat kerja sama dalam bidang film, budaya, dan industri kreatif lintas negara. Indonesia dapat kehormatan khusus sebagai Country of Honor, dengan delegasi dipimpin Badan Perfilman Indonesia (BPI).
Hadir pula Kementerian Kebudayaan RI sebagai bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam mendukung kehadiran industri film Indonesia di kancah global. Festival ini dihadiri 14 negara di antaranya Kamboja, Nepal, Belarus, Rusia, Malaysia, India, dan Afrika Selatan.
Festival tahunan film internasional Venesia ke-77 akan dimulai pada 2 September 2020. Ini adalah acara besar pertama di kota ikonik sejak pandemi Covid-19.
Indonesia sebagai Country of Honor
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (2/10/2025), Ketua Bidang Pengembangan Usaha BPI, Celerina Judisari, menyorot pentingnya memanfaatkan momentum untuk mendorong kerja sama nyata.
“Momentum Indonesia sebagai Country of Honor di SRIFF 2025 bukan sekadar seremoni. Ini saatnya kita bergerak bersama untuk mewujudkan kerja sama konkret, dari produksi bersama, distribusi, pertukaran talenta, hingga program pendidikan,” katanya.
Ajak Negara-negara Silk Road Melangkah Lebih Jauh
“Kami mengajak para mitra dari negara-negara Silk Road untuk melangkah lebih jauh, dari gagasan menuju kolaborasi berkelanjutan. Ini menunjukkan adanya resonansi budaya yang jadi dasar kuat bagi lahirnya kolaborasi baru di masa depan,” urai Celerina Judisari.
Kehadiran sejumlah negara dalam SRIFF 2025 mencerminkan potensi pasar yang besar. Populasi gabungan dari kawasan Silk Road mencakup miliaran penonton dengan selera beragam. Ini membuka peluang bagi film Indonesia untuk hadir di layar yang lebih luas.
Pengakuan Atas Posisi Penting Perfilman Indonesia
Potensi ini, kata Celerina Judisari, tak hanya menyangkut pertumbuhan jumlah penonton bioskop, tapi juga perluasan platform digital, film pendek vertikal, intellectual property, hingga festival lintas negara yang makin memperkuat distribusi konten.
Karenanya, partisipasi Indonesia sebagai Country of Honor di SRIFF 2025 bukan hanya pengakuan atas posisi penting perfilman Indonesia di kancah global, tapi juga komitmen untuk terus membangun kerja sama jangka panjang dengan negara-negara sahabat.