Liputan6.com, Jakarta- Dukungan penuh datang dari bek Persib Bandung berkebangsaan Italia, Federico Barba, untuk Timnas Indonesia yang tengah berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Barba menyatakan optimismenya bahwa Skuad Garuda dapat menembus putaran final, sebuah harapan yang juga ia miliki untuk negaranya, Italia.
Pemain berusia 32 tahun ini secara spesifik menyoroti dua laga krusial yang akan dihadapi Timnas Indonesia pada fase Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia meyakini bahwa hasil positif di pertandingan awal akan menjadi kunci pembuka jalan bagi Indonesia menuju panggung sepak bola dunia.
Lebih dari sekadar dukungan, Federico Barba menyimpan sebuah impian besar. Ia berharap Timnas Indonesia dan Timnas Italia dapat bertemu di ajang Piala Dunia 2026, menciptakan momen bersejarah bagi kedua negara yang kini memiliki ikatan emosional dengannya.
"Saya harap mereka menang. Saya tahu ini penting dan mereka akan menang di pertandingan besok (melawan Arab Saudi) karena pertandingan pertama itu sangat penting. Saya harap mereka bisa menang," kata Barba di Bandung, Selasa (7/10/2025).
Dukungan Penuh dari Federico Barba untuk Skuad Garuda
Federico Barba memberikan dukungan penuh kepada Timnas Indonesia menjelang dua laga penting di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Arab Saudi pada Kamis, 9 Oktober 2025, dan tiga hari kemudian akan berjumpa Timnas Irak.
Barba sangat berharap Timnas Indonesia meraih hasil terbaik, dengan menganggap pertandingan pertama melawan Arab Saudi sebagai kunci untuk membuka peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Ia optimistis Indonesia bisa menembus putaran final, asalkan mampu mengawali laga dengan hasil positif.
Menurut Barba, kemenangan di laga perdana akan sangat berpengaruh terhadap mental dan peluang tim di fase selanjutnya. Sebagai pemain asing yang berkarier di BRI Super League, ia mengaku bangga melihat semangat tinggi para pemain Indonesia di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert.
Bek Italia ini juga menilai bahwa tantangan terbesar Indonesia mungkin bukan pada Timnas Arab Saudi, melainkan Timnas Irak. Hal ini dikarenakan adanya Frans Putros, pemain Irak yang lebih mengenal gaya bermain sepak bola Indonesia, sehingga dapat menjadi faktor penentu.
"Tapi juga akan ada masalah di laga berikutnya karena Irak yang akan bertemu dengan Indonesia dan Putros ada di sana. Jadi ini tidak akan mudah, tapi untuk kalian, untuk Indonesia, semoga kalian bisa melaju ke Piala Dunia," ujarnya.
Impian Barba: Indonesia vs. Italia di Piala Dunia 2026
Selain memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia, Federico Barba juga mengungkapkan impian pribadinya. Ia berharap Timnas Indonesia bisa tampil di ajang Piala Dunia 2026, yang secara tidak langsung akan memperbesar peluangnya untuk melihat Skuad Garuda bermain menghadapi Timnas Italia.
Barba memiliki harapan yang sama untuk negaranya, Italia, mengingat Gli Azzurri gagal lolos dalam dua edisi Piala Dunia terakhir. Kegagalan beruntun ini menjadi dorongan bagi Barba untuk melihat Italia kembali berkompetisi di turnamen terbesar sepak bola.
“Saya harap Indonesia dan Italia bertemu di Piala Dunia,” tutup Federico Barba, menunjukkan betapa besar keinginannya untuk menyaksikan pertandingan impian tersebut. Pertemuan kedua tim akan menjadi momen yang sangat emosional baginya.
Kekuatan Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak dinilai cukup seimbang oleh Barba. Oleh karena itu, pertandingan-pertandingan kualifikasi diprediksi akan berjalan seru dan menarik, dengan setiap tim memiliki peluang untuk melaju.
Persiapan Timnas Indonesia Menuju Kualifikasi Krusial
Timnas Indonesia saat ini tengah fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah melawan Arab Saudi dan Irak, Skuad Garuda harus melewati Ronde 4 Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan mengunci posisi teratas Grup B untuk bisa melaju.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, telah melakukan beberapa penyesuaian skuad menjelang laga melawan Arab Saudi, termasuk mencoret enam pemain. Salah satu perubahan signifikan adalah absennya Emil Audero yang cedera saat membela klubnya, Cremonese.
Sebagai pengganti Emil Audero, Kluivert memanggil Nadeo Argawinata dan Reza Arya untuk mengisi posisi kiper. Perubahan ini menunjukkan keseriusan tim pelatih dalam memastikan kekuatan di setiap lini, meskipun menghadapi tantangan cedera pemain kunci.