Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses dengan film pertama, kini Air Mata Di Ujung Sajadah 2 akan kembali dengan menghadirkan sebuah kisah pertarungan batin antara dua ibu dan seorang anak bernama Baskara.
Melalui acara konferensi pers yang digelar pada 26 September 2025 di Plaza Senayan XXI Jakarta, Key Mangunsong, sebagai sutradara film menceritakan bagaimana para pemain bisa sukses menyampaikan emosi dalam film ini.
Tidak hanya sutradara, para pemain film ini juga menceritakan kisah yang terjadi selama proses syuting berlangsung. Dalam film ini ada karakter baru yang muncul yaitu Fathan--adik karakter Arfan yang meninggal dalam film pertama--diperankan oleh Daffa Wardhana.
Bagi Daffa, karakter Fathan menambah cerita yang ada di Air Mata Di Ujung Sajadah 2 lebih hidup.
“Jadi itu sebuah hal yang menarik. Maksudnya poinnya adalah Air Mata Di Ujung Sajadah itu cerita yang bukan hanya semuanya itu mengenai kesedihan ya tapi juga ada komedinya, juga ada momen-momen yang seperti di kantor juga yang lebih seru dan penuh dengan canda dan tawa,” kata Daffa.
Film genre horor religi karya sutradara Indonesia akan tayang di empat negara. Film berjudul Makmum karya Riza Pahlevi ini akan tayang serentak pada 15 Agustus 2019.
Penambahan Karakter Baru
Berperan sebagai karakter baru dalam film ini, pastinya memberi tantangan tersendiri yang dirasakan langsung oleh Daffa.
“Di sini aku juga merasa pastinya ada deg-degan ya karena Air Mata Di Ujung Sajadah yang pertama itu box office sampai 3,1 juta penonton ya Mas Roni ya. Dan juga menjadi film Indonesia drama yang terlaris di Malaysia. Itu kan sebuah jadi tantangan besar yang buat aku,” lanjutnya.
Cerita lainnya datang dari Mamang Osa yang pertama kali adu akting dalam sebuah film. Dalam acara press conference ini ia menceritakan bagaimana rasanya bisa bertemu dengan aktor dan aktris senior di lokasi syuting film yang memiliki suasana yang positif.
Film Pertama
Air Mata Di Ujung Sajadah 2 sendiri merupakan film pertama bagi Mamang Osa dalam industri film. Dalam acara press conference, Mamang Osa mengungkapkan rasa gugupnya saat pertama kali diminta untuk bermain dalam film ini. “Bingungnya adalah tadinya kan ekspektasinya aduh ketemu sama artis callingan yang udah senior nih pasti dagdigdug banget kan,” ungkap Mamang Osa.
Mamang Osa merasa bahwa lingkungan di lokasi syuting film Air Mata Di Ujung Sajadah 2 sangat positif sehingga berhasil mematahkan stereotip mengenai aktris senior yang galak ketika bertemu dengan orang baru.
“Supportive sekali. Dan juga mematahkan stereotip selama ini tentang kalau ketemu artis senior kayaknya bakal galak-galak gitu gak? Iya-iya. Oke. I love senior,” lanjutnya.
Harapan ke Depannya
Ronny Irawan selaku produser film Air Mata Di Ujung Sajadah 2 menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penonton dan media dalam acara konferensi pers tersebut.Ia juga berharap agar film Air Mata Di Ujung Sajadah 2 bisa ditonton dan diterima dengan baik oleh para penggemar film Tanah Air.
“Harapan saya film ini bisa diterima dengan sangat baik, bahkan lebih baik dari Air Mata Di Ujung Sajadah pertama,” kata Ronny Irawan.