Liputan6.com, Jakarta Chelsea menundukkan Liverpool dengan skor 2-1 dalam laga pekan ke-7 Premier League 2025/2026 di Stamford Bridge, Sabtu (4/10) dini hari WIB. Kemenangan ini menjadi salah satu hasil paling penting bagi The Blues di bawah asuhan Enzo Maresca.
Moises Caicedo membuka keunggulan tuan rumah pada menit ke-14 lewat sepakan jarak jauh yang tak mampu diantisipasi Alisson Becker. Liverpool sempat membalas melalui gol Cody Gakpo di babak kedua, tepatnya pada menit ke-63.
Namun drama terjadi di masa injury time. Marc Cucurella melakukan pergerakan cerdas di sisi kiri dan mengirimkan umpan matang yang berhasil diselesaikan dengan sempurna oleh Estevao. Gol menit ke-90+6 itu memastikan tiga poin penuh untuk The Blues.
Selain hasil akhir yang menegangkan, duel Chelsea kontra Liverpool juga meninggalkan sejumlah catatan menarik. Berikut lima fakta dan rekor penting yang tercipta usai laga sengit di Stamford Bridge.
1. Rekor Buruk Liverpool di London
Liverpool tampaknya sedang kesulitan ketika bertandang ke ibu kota Inggris. Kekalahan dari Chelsea ini membuat The Reds mencatat empat kekalahan beruntun di London dalam ajang Premier League.
Ini menjadi rekor terburuk mereka di London sejak periode Oktober 2009 hingga November 2010. Ironisnya, rentetan kekalahan itu juga mencakup hasil negatif di Stamford Bridge. Jurang performa tandang ini tentu jadi bahan evaluasi serius bagi Arne Slot.
2. Arne Slot Catat Periode Terburuk dalam Kariernya
Kekalahan dari Chelsea juga mencatatkan sejarah pribadi pahit bagi Arne Slot. Manajer asal Belanda itu kini mengalami tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi, sebuah catatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam karier kepelatihannya.
Sebelum melatih Liverpool, Slot dikenal sukses di Feyenoord, AZ Alkmaar, dan SC Cambuur. Namun, di Anfield, ia harus menghadapi tekanan besar dan ekspektasi tinggi, terutama setelah era Jurgen Klopp yang sarat prestasi.
3. Liverpool Lebih Dominan tapi Kurang Efektif
Meski kalah, Liverpool sebenarnya tampil cukup dominan di beberapa aspek permainan. Berdasarkan data statistik, mereka menciptakan peluang dengan nilai expected goals (xG) mencapai 1,89, lebih tinggi dibandingkan Chelsea yang hanya mencatatkan 0,88.
Namun efektivitas menjadi masalah utama. Banyak peluang emas Liverpool gagal dimanfaatkan menjadi gol, menunjukkan masih adanya ketimpangan antara penguasaan bola dan penyelesaian akhir di lini depan mereka.
4. Chelsea Kembali Tumbangkan Juara Bertahan
Kemenangan ini punya arti penting bagi Chelsea. Pasalnya, ini adalah kemenangan pertama mereka atas juara bertahan Premier League sejak Maret 2021, ketika The Blues menaklukkan Liverpool 1-0 di Anfield lewat gol tunggal Mason Mount.
Selain mengembalikan kepercayaan diri tim, hasil ini juga menjadi sinyal positif bagi proyek jangka panjang Enzo Maresca. Chelsea tampak semakin solid dan menunjukkan potensi besar untuk kembali bersaing di papan atas.